Efesus 4:16
“Daripada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Membangun “independency” dalam diri anak memang penting. Akan tetapi yang terlebih penting adalah “interdependency”, bukan pula “dependency”. Setiap anggota tubuh tidak dapat berfungsi jika berdiri sendiri, semua harus saling bergantung dan saling mendukung.
Mendidik anak tanpa HUBUNGAN/relasi, sama juga memelihara suatu anggota tubuh tanpa integrasi dengan anggota lain dalam tubuh. Jika kita hanya men’drop’ (mengantar anak) di sekolah tiap pagi, sore hari dijemput dan dibiarkan dengan aktifitasnya sendiri… anak akan tumbuh independent dalam rumah… tanpa adanya interdependency. Dia akan bisa mengurus urusannya sendiri, dia juga mungkin akan bertanggung jawab, akan tetapi di waktu yang sama, dia tidak peduli dengan kebutuhan anggota keluarga yang lain.
Salah satu karakter penting yang mengikat keluarga dalam “interdependency” adalah KEPEDULIAN. Kepedulian bisa ada jika keluarga memegang suatu prinsip “The precious of others” atau “mementingkan kepentingan orang lain lebih dulu sebelum kepentingan diri kita sendiri”. Dalam hal ini, anak perlu melihat contoh orangtua yang mau mendahulukan pasangannya, melatih anak untuk mendahulukan kepentingan saudara atau teman-temannya. Hal ini tidak dapat terjadi jika orangtua tidak menyediakan KUANTITAS WAKTU untuk memungkinkan terjadinya suatu HUBUNGAN.
KUALITAS KARAKTER hanya dapat dicapai jika ada KUANTITAS WAKTU yang cukup diberikan oleh orangtua kepada anak-anaknya.
Jika Anda ingin tahu contoh karakter anak yang berkualitas, baca kisah nyata ini.