Yeremia 5:7 Bagaimana, kalau begitu, dapatkah Aku mengampuni engkau? Anak-anakmu telah meninggalkan Aku, dan bersumpah demi yang bukan allah. Setelah Aku mengenyangkan mereka, mereka berzinah dan bertemu ke rumah persundalan.
Key Word: Grateful
Happy Chinese New Year, everybody!
Renungan hari ini mengingatkan bagaimana kita dapat menjadi anak yang U-hau bagi Tuhan. Anak U-hau adalah anak yang tahu diri dan menghormati orangtuanya. Orang Israel telah menunjukkan akibat dari anak Pu-hau, anak yang tidak tahu berterima kasih, anak yang tidak peka terhadap teguran Tuhan bahkan tidak mau mendengarkan panggilan pertobatan. Anak yang mengeraskan hati.
Tentu kita tidak mau menjadi anak yang seperti itu, bukan?
Masalahnya adalah ketika seseorang sedang dalam tahap keras kepala atau keras hati, ia tidak menyadari dan tetap menganggap diri benar. Itulah sebabnya mengapa orang keras hati tidak dapat bertobat. Hanya kuasa kuasa Roh kudus dan FirmanNya dapat membongkar kekerasan hati seseorang.
Di pihak lain, Yeremia diutus oleh Tuhan untuk menghadapi orang-orang yang keras hati dan keras kepala. Saya membayangkan ketika menyampaikan Firman dan mengadakan panggilan pertobatan, namun tidak ada seorangpun yang memberi respon. Saya membayangkan ketika mengajar di kelas Sekolah Minggu/Sahabat Kristus yang anak-anaknya sangat sulit diatur dan setelah bertahun-tahun tidak nampak ada perubahan.
Saya membayangkan kalau Tuhan memberikan anak-anak yang sangat susah dididik.
Apakah saudara tidak merasa gagal, kecewa, putus asa dan akhirnya ingin mengundurkan diri dari semua kepercayaan yang Tuhan berikan?
Tuhan melembutkan hati kita ketika kita dipertemukan dengan orang-orang yang Pu-Hau, yang keras kepala dan sulit diatur. Tuhan mengajar kita untuk U-Hau pada-Nya melalui pelayanan terhadap anak-anak yang Pu-Hau.
Selamat menikmati kebersaman dengan keluarga dan memakai kesempatan untuk menunjukkan U-Hau kepada orangtua dan kepada Tuhan. ….
Xi Nien Mung En!!!
Penulis: Junianawaty Suhendra