Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Matius 7:17
Kata kunci: pilihan
Alkitab bukan hanya bicara tentang pohon yang baik, tapi pohon yang sehat, tidak berpenyakit. Didahului dengan perikop tentang pilihan pintu yang lebar atau sempit. Setiap hari kita diperhadapkan untuk memilih hidup sehat atau tidak, diperhadapkan untuk menyirami dan memupuki akar-akar kita. Pilihan untuk memiliki akar iman yang sehat biasanya lebih sulit daripada memilih untuk membiarkan akar itu tumbuh semaunya.
Biasanya dalam keseharian, saya berbagi tugas dengan suami. Saya membersihkan dapur, suami saya menyiapkan bahan untuk renungan bersama anak-anak. Kadang saya masih punya waktu untuk diri sendiri, merapihkan ini dan itu. Dengan tidak adanya suami di rumah, maka saya harus memilih bagaimana memakai waktu 15 menit yang sempit sebelum anak berangkat sekolah. Yang paling nyaman adalah cukup mendoakan mereka dan melepaskan mereka pergi dengan senyum. Namun, tugas orangtua bukan hanya agar mereka merasa didukung orangtua, tetapi akar iman mereka juga perlu makanan. Tentu saja saya cukup berjuang dengan konsistensi.
Suami saya, secara natural adalah orang yang konsisten dan disiplin. Sangat bertolak belakang dengan saya. Jadi, saya harus agak memaksakan diri memelihara konsistensi ini. Namun, hal yang indah adalah: suami saya memilih untuk menuliskan bahan renungan untuk kami. Kebetulan Wordlive memakai waktu Inggris/ Jakarta, sehingga suami saya sempat menyiapkan bahan renungan untuk kami pakai di pagi hari.
Mungkin Anda juga punya banyak pilihan setiap hari. Marilah pada hari ini kita fokus hanya pada pilihan “memupuki akar iman anak-anak kita”. Apakah ada pilihan lain selain itu pada hari ini? Jika Anda belum memulainya, paksakanlah diri Anda untuk mulai menyehatkan akar-akar iman anak-anak kita. Pilihan itu bukanlah pilihan natural yang mengalir bersama dengan waktu. Pada dasarnya, natur dosa kita memilih yang nyaman (nonton, main games, belanja, berdandan, ngobrol, bermain gadget, pasang status di sosial media, dll.).
Pikirkanlah kapan waktu yang baik untuk Anda bisa mengajak anak-anak merenungkan Firman Tuhan bersama pada hari ini?? Pada saat makan siang (kalau masih sangat kecil), waktu menjemput sekolah?, sebelum tidur siang?, waktu menemani snack sore?, waktu mengantar les?, waktu makan malam? Atau sebelum tidur malam? Atau sebelum berangkat sekolah? Waktu mengantar mereka ke sekolah? Masalahnya adalah pada “prime-time” nya anak-anak, kadang-kadang kita yang tidak prima. Cape, malas, jenuh, sibuk, belum pulang, telepon, ngelamun, ngobrol, pedicure, manicure, “ding…ding… bunyi Hp”, dll.
Ingat Firman Tuhan hari ini: kalau kita mau melihat buah-buah yang manis, matang, menyehatkan, artinya akar-akar iman anak kita harus sehat. Kalau akar tidak sehat, batang penuh benalu, penyakit, kering, kurus,…. Sangat tidak masuk akal jika kita berharap buah yang baik.
Selamat memilih!
Aktifitas dengan anak kecil:
Adakan percobaan menyiram tanaman dengan air yang bersih dan air yang tidak sehat (misalnya karbol atau bahan kimia lain yang mematikan)
Art craft:
Membuat karya pohon (lukisan/mozaik) dan tuliskan ayat-ayat yang dibaca setiap hari pada akar-akar pohon.
suami istri: kirimkan email/ bb/ sms untuk pasangan Anda. Ucapkan kata-kata yang mendorong, mendukung, memberikan pujian/ terima kasih. Kalau Anda mengalami kesulitan, ingat-ingat lagi kata-kata yang pernah Anda tulis/ ucapkan di masa berpacaran. Kalau masih sulit juga,… kirimkan lagu/ puisi karya orang lain aja deh…hehehe… Jika Anda tidak berbiasa, mungkin hal ini sulit. Tapi ingat yah…memang makanan sehat biasanya rasanya tidak enak, pintu yang sempit biasanya lebih tidak nyaman.
Oleh: Junianawaty Suhendra, Ph.D.