Enjoy Worship – Mazmur Ucapan Syukur

Screenshot_2

Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. 
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. Mazmur 100

Kata kunci: Enjoying Worship (menikmati ibadah)

Akhir tahun 2013 bagi saya adalah masa yang sangat indah, ketika satu keluarga berkumpul. Saya dan anak-anak sangat menanti-nantikan kedatangan kepala keluarga kami, suami saya. Setelah berpisah beberapa bulan, kerinduan kami makin hari makin menumpuk. Ketika bertemu lagi, perasaan sukacita yang berlimpah ruah memenuhi rumah kami yang kecil. Tiap hari ada doa, Firman, tawa, canda, teriakan anak-anak bermain dengan papanya di halaman belakang.

Refleksi

Seperti kita merindukan orang yang kita kasihi, Tuhan juga merindukan kita menyembah-Nya dengan perasaan sukacita yang meluap-luap. Bisakah kita datang ke hadirat-Nya setiap minggu dengan perasaan rindu yang meluap-luap? Menyanyikan himne dan pujian dengan penuh kesungguhan, mendengarkan Firman-Nya dengan penuh perhatian? Bisakah setiap pagi ketika kita membuka mata, hati kita rindu untuk menemukan: “apa yah yang Tuhan mau katakan untuk saya hari ini?” Bisakah kita menikmati saat-saat menyanyikan pujian untuk-Nya, seolah Dia hadir dalam pojok ruang SAAT TEDUH kita? Bisakah kita berbicara dalam doa-doa kita seperti kita sedang bercakap-cakap intim dengan orang yang kita kasihi?

 

Problem

Masalahnya adalah: Tuhan tidak terlihat, tidak dapat dirasakan dengan kulit, suaranya tidak terdengar oleh telinga yang menempel pada kepala kita. Itu sebabnya tubuh manusia fisik kita sulit sekali berinteraksi dengan Roh-Nya.

Beberapa hari ini, setelah suami saya kembali ke Jakarta. Saya tidak melihatnya setiap saat, pelukannya tidak bisa saya rasakan dengan kulit, namun teknologi dapat membantu saya melihatnya melalui kamera dan mendengar suaranya. Teknologi dapat membantu kita menembus keterbatasan fisik antar manusia, namun tetap tidak dapat menembus keterbatasan antara yang fana dan yang kekal.

 

Cara

John Aykerman melakukan sebuah studi tentang bagaimana setiap pribadi manusia yang berbeda dapat menikmati relasi dengan Tuhan, dengan cara yang berbeda-beda. Saya saat ini sedang menikmati musik-musik pujian, khususnya dari Heritage Singers. Suami saya mencatat secara sistematis renungan Alkitabnya tiap pagi. Apapun caranya, Alkitab membuka kehidupan ibadah Daud yang aktif, konsisten dan berapi-api.

 

Alasan

Daud menjelaskan alasannya mengapa ia sangat menikmati ibadahnya. Bukan karena “ada maunya.” Bukan karena untuk menghilangkan “rasa bersalah” kalau tidak melakukan. Tapi karena kesadaran penuh bahwa dia adalah buatan tangan Tuhan, tanpa Tuhan dia tidak akan ada. Jadi, kalau pada hari ini saya masih bisa mengetik renungan ini, bisa menikmati kopi, bisa membaca Alkitab, bisa mengerti apa yang ditulis oleh Alkitab, bisa percaya bahwa tulisan manusia ini diinspirasikan oleh Allah, bisa merasakan keteduhan dan ketenangan bersekutu denganNya…. Semuanya adalah karena ANUGERAH.

 

Pertanyaan untuk direnungkan

  1. Hal apa yang ‘mungkin saja’ membuat Anda pada hari ini tidak bisa ke gereja pada hari ini?
  2. Hal apa yang ‘mungkin saja’ membuat Anda tidak sanggup membaca artikel ini dan bahkan membuat Anda tidak mampu membaca Alkitab
  3. Hitung berkat Tuhan dan datanglah pada Tuhan dengan sukacita dan syukur.

 

SELAMAT MENIKMATI PERSEKUTUAN DENGAN-NYA

 

Oleh: Junianawaty Suhendra, Ph.D.