1 Korintus. 10:1-14
Key word: Holy Jealousy
Bener2 yah proses Tuhan menguduskan kita gak kira2…. kemarin rupanya belum klimaks. kegagalan untuk hidup kudus diperjelas, yaitu: idolatry. Memang sih. Kita udh gak zamannya nyembah meja sembahyang, rasio makin berkembang, orang makin pinter, menebang pohon, kayu, keris, dll udah gak zaman. Tapi heran nya susah sekali kita kehilangan jaringan dengan internet, atau ketinggalan HP/Ipad. Gelisah seharian, uring-uringan.
Itu yang pernah keluarga Sahabat Kristus (SK) lakukan: para istri menyembunyikan idol suami di gudang SK sampai hari “displaying milik suami yang paling berharga” pada saat hari ayah. Lucu sekali ada yang nitip sangkar burung kesayangan suami, bikin guru-guru SK ketar ketir takut burungnya mati. Suami yang HP-nya diumpetin istri, setelah acara itu mengundurkan diri….marah besar.
Eits….tunggu dulu! Jangan ketawa, jangan menghakimi. Mau ngalamin yang saya alami kemarin???? Saya bilang sama Tuhan: gak kira-kira kalau Tuhan mau pangkas carang-carang yang tidak berbuah. Bagaimana saya hidup tanpa email? Dengan di hack-nya email baru deh tuh yah. Berasa….”dimana hartamu berada di situ hatimu berada”….kepanikan melanda kalbu, takut bank account diterobos. Setelah cape seharian ngurusin harta kekayaan yang cuma dipercayakan secuil, saya baru sadar: kayanya saya berlebihan deh. Pinter tulis renungan, seperti guru pinter. Bikin soal ulangan. Giliran dirinya sendiri di test…bener!!! saya masih punya berhala. Tuhan iri… Tuhan semburu… Tuhan benci dengan berhala-berhala saya. Apa yang saya pikir bukan berhala….”noh (istilah betawi!!!)”…… rasa’in kalau dicabut! ketahuan deh aslinya! Teman-teman pemulung kata, saya manusia biasa yang masih punya banyak jerawat dosa. Ngeri sebenernya menghadapi kenyataan proses “sanctification” ini, krn mau tidak mau kita harus berani melihat jerawat-jerawat kita sendiri. Segala pemoles wajah saya rontok ketika anak-anak melihat kenyataan mama panik. Sebelum sekolah Timmy pesan: “jika ada apa-apa call sekolah, panggil Timmy. I can handle”
Teman-teman…. mungkin ada saat Tuhan expose jerawat (idol) kita. Siapkah anda menerima kenyataan bahwa “saya orang berdosa yang sdg diproses dalam api pengudusan Allah?”
Permainan dengan anak:
- Masih ingat main “give it up?”. Suruh anak pilih salah satu yang “paling” dia sayang.
- Tanyakan apakah dia siap kalau “itu” dititip di rumah orang lain dalam kurun waktu tertentu???
- Atau diberikan kepada orang yang lebih perlu. Mama papa ikutan yah..jangan curang!!
Penulis: Junianawaty Suhendra