Seiring dengan bertambahnya kesibukan di kota Jakarta, masalah keluargapun berkembang dengan pesat. Maka Counseling Center menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi bagi keluarga Kristen. Eunike Counseling Center hadir membantu keluarga Kristen dalam menghadapi masalah pernikahan, hubungan orangtua dan anak, perkembangan anak, test bakat, test kepribadian, dll.
Mimpi-Mimpi Eunike Counseling Center
Eunike Counseling Center sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Sekitar 10 tahun umurnya, yaitu sejak 2001. Pada umumnya, orang mengenal Eunike Counseling Center sebagai tempat untuk menyelesaikan masalah yang sudah timbul. Bahkan, biasanya masalah dibawa pada titik sedemikian parah sehingga membutuhkan waktu panjang untuk diperbaiki, atau bahkan setelah patah arang. ECC memang menyediakan beberapa konselor untuk kebutuhan itu. Meskipun demikian, ECC terpanggil untuk berjuang mencegah timbulnya luka dan kepahitan keluarga. Kami bercita-cita lebih dari perbaikan / pemulihan luka. ECC ingin setiap orang yang membangun keluarga merasakan indahnya keluarga yang Tuhan hadiahkan kepadanya. Setiap anggota keluarga bisa menerima panggilan yang telah Tuhan sediakan secara khusus baginya, sebagai bagian di dalam keluarga besar Allah. Bukan berarti keluarga yang terbentuk bebas krisis dan konflik, tidak mengalami duka dan air mata, frustasi dan tertekan, kemarahan dan putus asa; dan semata-mata seperti gambaran sorga di dunia ini. Bagi kami, Tuhan memberikan kami tugas untuk bertumbuh bersama ke arah keluarga yang kuat dan sehat. Seperti yang kita ketahui, secara alamiah setiap pertumbuhan diawali dengan ketidak-imbangan dan perasaan terluka. Bersamaan dengan munculnya gangguan semacam ini, timbul juga kebutuhan untuk membereskan gangguan, dan dengan begitu, terbitlah tuntutan untuk mengubah dan diubah, dan juga konflik.
Sekali lagi, perubahan menuntut pengorbanan, dan pengorbanan biasanya membawa derita dan luka hati. Namun, jika derita dan luka hati muncul dalam porsi yang sepantasnya, luka itu akan pulih, dan sembuh, dan justru membawa kematangan jiwa, pengertian yang lebih mendalam tentang hubungan dan kehidupan. Hubungan suami dan istri menjadi lebih kuat, intim dan manis. Hubungan orangtua dan anak menjadi lebih santai dan saling mengerti. Sebaliknya, jika konflik dan luka yang timbul menjadi begitu besar, menyakitkan, dan mencakup porsi yang berlebihan, luka-luka tidak mendapatkan kesempatan untuk sembuh, maka sulit sekali bagi seseorang untuk menerima kebutuhan berubah. Dirinya lebih tertuju pada kesakitan dan luka-lukanya, bukan pertumbuhan di masa mendatang. Pengalaman semacam ini tidak jarang mengarah kepada pembentukan pribadi yang lebih kaku, penuh dendam dan kemarahan, serta kepahitan.
ECC tidak ingin keluarga terbentuk tanpa pengetahuan dan penggalian yang cukup, sehingga setiap orang yang mengatakan siap menikah dengan pasangannya sungguh-sungguh secara serius telah menimbang dan memahami dinamika dirinya, pasangannya dan hubungan pribadi keduanya. Melalui perenungan pribadi dan doa, bersama-sama dengan menyimak kata hati dan intuisi, masing-masing pihak mampu mengambil keputusan menikah secara bertanggung jawab.
Di samping itu, kebanyakan masalah hubungan antar suami istri yang rumit dan sulit diselesaikan dimulai dari awal yang keliru. Artinya, banyak pernikahan dibangun tanpa pertimbangan yang matang dan sehat. Hampir semua orang muda memasuki pernikahan atas nama cinta, namun sesungguhnya di balik cinta tersembunyi alasan atau agenda yang menjadi penyebab utama pernikahannya. Misalnya, seorang pemudi mencintai calon suaminya hanya karena pria ini bisa menjamin masa depan finansialnya, atau menjadi tempat pelarian dari kehidupan keluarganya yang amburadul. Atau, seorang pria mencintai kekasihnya, semata-mata karena wanita ini bisa dipamerkan kecantikannya, atau karena dialah anak tunggal hartawan, atau kebutuhan penyaluran harat biologis secara sah.
ECC berkeyakinan bahwa awal yang benar memberikan modal yang sangat besar bagi sepasangan pemuda-pemudi yang ingin memasuki dunia pernikahan sehat, kuat dan bertumbuh. Bahkan melalui krisis dan masalah-masalah yang timbul, kepribadian dan hubungan pribadi mereka semakin dimatangkan oleh kondisi, yang memaksa mereka berjuang bersama, saling mendukung dan menggunakan sumber daya yang ada pada mereka sampai mereka berdua, bersama-sama mengatasi kehidupan yang sulit tersebut. Dengan begitu, keluarga mereka bukannya hancur, atau hanya sekedar bertahan melewati kesulitan, namun justru bertumbuh lebih kuat, lebih melekat, lebih menyatu, lebih kompak dalam mengemudikan perahu kehidupan.
ECC sangat mengharapkan keluarga-keluarga berkembang dan bertumbuh sedemikian rupa, sehingga semakin banyak keluarga yang lebih termotivasi untuk bertumbuh katimbang bertahan di posisi zona nyaman, sehingga pola-pola dan kebiasaan yang baik dalam membina hubungan antar manusia dan menyelesaikan masalah bisa diteladani oleh anak-anak pada generasi mendatang.
EUNIKE COUNSELING CENTER (ECC)
Merupakan salah satu departemen di Yayasan Eunike yang dibentuk untuk mendukung pelayanan bina keluarga dan guru Yayasan Eunike. Setiap anggota keluarga Yayasan Eunike berhak menerima pelayanan kami, yang walau pun sederhana dan terbatas, kami mengusahakan pelayanan terbaik. Di samping pelayanan bagi anggota keluarga Yayasan Eunike, kami tidak menutup pintu bagi orang-orang di luar Yayasan Eunike yang membutuhkan dan bersedia menggunakan fasilitas ini.
Meskipun orang-orang memanfaatkan ECC sebagai tempat untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi, tujuan utama pelayanan ECC sesungguhnya lebih bersifat preventif, ketimbang kuratif. Kami bercita-cita agar ECC menjadi tempat keluarga-keluarga muda memperlengkapi diri, pertama-tama dengan konsep keluarga Kristen yang sehat, dan melangkah lebih jauh, melatih ketrampilan praktis bagaimana menjalankan keluarga sesuai dengan panggilan umum keluarga Kristen, yaitu menjalankan peran masing-masing anggota keluarga, membentuk sistem keluarga yang bertanggung jawab, serta menggenapi panggilan Allah yang khusus bagi keluarga tersebut.
Menyadari bahwa Allah memberikan kesempatan untuk mengerjakan bagian ini, dengan perasaan bersyukur, kami berusaha untuk memenuhinya melalui berbagai cara dan usaha. Contoh-contoh cara dan usaha yang kami lakukan adalah melalui Support Group, Marriage Enrichment, Enjoying Marital Intimacy, Romantic Dinner dll. Di samping itu, bekerja sama dengan Departemen Eunike Training Center dan Eunike Learning Center, kami mengadakan pengajaran melalui Seminar, Ceramah dan Lokakarya dlsb. Kegiatan ini dilakukan agar keluarga-keluarga dan / atau pasangan-pasangan mempunyai kesempatan untuk menyingkir sebentar dari kehidupan rutin sehari-hari, dan masuk ke dalam suatu tempat dan waktu yang lebih kondusif untuk menikmati indahnya hubungan pribadi dengan anggota keluarganya. Di tempat tertentu, pada waktu tertentu, mereka membuka kembali sejarah perjalanan kebersamaan mereka, mengingat kembali hari-hari yang pernah mereka lewati. Suka dan duka berbaur melalui jalinan waktu, termasuk saat-saat penuh duka, konflik-konflik yang menuntut penyelesaian dan pengalaman-pengalaman hidup yang berharga, berbagi kebahagiaan dan kegembiraan, tertawa dan kasih sayang.
Di ECC kami belajar bersama bagaimana menerapkan Firman Tuhan, dan bahan-bahan pengajaran yang telah kami dengar dan diskusikan di dalam acara ceramah, lokakarya, maupun kelas-kelas diskusi dan KTB (Kelompok Tumbuh bersama). Kami juga berbagi pengalaman dalam pertemuan-pertemuan seperti itu. Macam-macam pengalaman, kadang lucu, kadang membingungkan dan tidak cocok dengan teori, kadang gemes, kadang juga sukses . . . .
Apa pun hasilnya, ada satu hal yang sama, yaitu bahwa kami berada di dalam situasi dan kondisi yang sama, ialah kebutuhan untuk memperjuangkan hubungan, baik dengan pasangan, anak dan anggota keluarga lainnya. Pemahaman ini menumbuhkan semangat untuk terus bergandeng tangan dan berjuang bersama-sama
Justru di dalam kebersamaan itulah kami merasakan indahnya memperjuangkan hal-hal yang kekal, yang tidak bisa direbut oleh siapa pun. Kami melihat anak-anak kami jatuh-bangun dalam berjuang, sekaligus kami melihat diri kami juga jatuh-bangun dalam usaha menjadi murid Kristus yang sejati. Walau pun demikian, tangan kasih dan kemurahan Allah tidak pernah terlepas untuk membimbing hidup kami, dan mengarahkan kami di jalan yang benar.