Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (Matius 6:16-19)
Kata kunci : RAHASIA
Dalam salah satu kisah Harry Potter, dikisahkan tentang “rahasia ingatan”. Kejahatan dari ”The Dark Lord” hanya bisa dikalahkan jika rahasia masa lalunya bisa terungkap. Oleh sebab itu Dumbledor dan Harry Potter berusaha mencari simpanan memori tersebut. Banyak rahasia yang tersimpan. Banyak misteri dalam diri setiap orang.
Kita pun memiliki rahasia. Rahasia apa? Sejak kecil anak laki-laki menyukai misteri, memecahkan rahasia. Anak perempuan suka menemukan dan menyebarkan rahasia orang lain. Semakin besar, setiap orang suka menyimpan rahasia. Ketika tua, tanpa kita sadari dalam kepikunan kita, rahasia itu mulai kita ucapkan dalam bentuk ucapan-ucapan yang tidak terintegrasi satu dengan lain dan membuat anak cucu harus menebak, menafsir, menghubungkan kata demi kata yang diucapkan secara acak.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menyimpan sebuah rahasia. Bukan rahasia dosa yang biasa kita lakukan. Tuhan Yesus tidak mengajarkan kita untuk diam-diam melakukan dosa dan menyimpannya baik-baik dalam buku sejarah kehidupan. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk melakukan suatu tindakan rahasia yaitu: “ibadah rahasia”. “Gubrak!!!!!” Seperti sebuah bumerang menggorok leher, bukan?. Bukankah kita sering menceritakan bagaimana relasi kita dengan Tuhan kepada orang lain, dengan harapan menjadi berkat bagi orang lain. Namun pertanyaannya: apakah sungguh supaya orang lain diberkati? Atau supaya rahasia hitam kita tertutup oleh kisah-kisah yang putih? Atau, supaya kita merasa ringan berjalan dengan kepala tegak karena orang berpikir bahwa kita “bersih”?
Kalimat Tuhan Yesus ditujukan kepada orang Farisi, murid-murid, dan kita semua. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk secara pro-aktif membangun sebuah momen khusus dan pribadi dengan Tuhan. Tidak perlu mengajak orang lain, tidak perlu bercerita kepada orang lain, tidak perlu diumumkan di warta gereja atau persekutuan doa di gereja. Apakah anda rindu memiliki rahasia relasi intim dengan Tuhan atau justru sebaliknya dengan yang Tuhan tak berkenan?
Marilah kita sama-sama memeriksa:
- Website apakah yang sering kita kunjungi? Wordlive? Our Daily Bread? Sabda? atau X-rate?
- Siapakah yang sering kita kirimkan sms/bbm? Papa, mama, kekasih, sahabat, saudara, rekan seiman, orang yang sedang kita layani/injili atau “ seseorang yang disembunyikan”- yang hanya Anda sendiri yang tahu. Apa isinya? berkat, dorongan, kutukan?
- Apakah yang ada dalam pikiran kita di malam hari sebelum tidur? Gambaran orang-orang yang kita kasihi, yang sedang kita doakan? Atau ““you-know-who…dengan posisi “youknow-how”?
- Apakah tempat yang paling rahasia dalam kamar/lemari kita? Apa isinya? Apakah nama kita akan segera hancur rusak ketika seseorang menemukannya? Ataukah justru mereka akan memuliakan Allah ketika menemukan rahasia tersebut?
Salah satu teman saya, Ibu Lie Wei Jen, pernah mengajak ibunya (90 tahun) datang ke rumah saya. Saya tidak terlalu ingat dalam rangka apa dan percakapan apa dengan Beliau, saya juga tidak ingat mengapa Beliau bisa ada di dalam kamar. Yang saya ingat adalah, ketika saya menemui Beliau di dalam kamar, Beliau sedang mencatat Alkitab di sebuah buku pribadinya yang tebal, licin, dan rapih (dalam bahasa mandarin). Melihat lembar-lembar yang sudah dia tulis, saya tahu Beliau sudah melakukannya sejak waktu yang sangat lama. Beliau sekarang sudah berada di dalam pangkuan Tuhan. Namun saya yakin, ketika Beliau meninggal, anak-menantu-cucunya menemukan banyak rahasia ibadah pribadinya dengan Tuhan.
Ketika kita mati mendadak, orang akan masuk dalam kamar kita membongkar segala milik kita bahkan yang kita kunci dengan rapih. Apa yang mereka temukan? Ketika kita bertemu dengan Tuhan, mata Tuhan memandang kita, apa yang akan kita katakan? Ketika kita mulai pikun dan mengigau tanpa sadar… kata-kata apa yang akan kita keluarkan dari dalam ingatan kita?
Games untuk dimainkan dengan teman-teman, anggota KTB:
Happy hunting God’s Key-Words!!!
- Berikan kotak (dengan ukuran dan bentuk yang sama) kepada setiap anggota kelompok.
- Minta setiap orang memasukan sebuah benda rahasia/menuliskan sebuah kata dan masukan ke dalam kotak.
- Setelah semua memasukan, kotak diacak.
- Setiap orang akan mengambil satu kotak, menebak siapa punya dan menebak isinya. Setelah dibuka, tebak kembali siapa punya.
- Di akhir permainan, tutup dengan pesan: “kita semua punya rahasia, apakah rahasia yang indah atau memalukan”
Oleh: Junianawaty Suhendra, Ph.D.