Support Group

Support Group merupakan kegiatan rutin dari Eunike Counseling Center sejak tahun 2010. Tujuan Support Group adalah untuk mendukung orangtua dalam menjalankan perannya sebagai orangtua. Adapun kegiatan dilakukan pada jadwal yang parallel dengan jadwal kelas Sahabat Kristus, yaitu setiap hari Kamis dan Jumat, jam 16.00 – 18.00. Umumnya 30 menit pertama digunakan untuk mensharingkan apa saja yang menjadi pengalaman orangtua di rumah ketika berinteraksi dengan anak. Kemudian kami akan bersama-sama masuk ke dalam tema yang sedang dibahas. 30 menit terakhir kami isi kembali dengan sharing atau tanya jawab.

Dalam Support Group ini kami lebih menekankan pada sharing, diskusi dan tanya-jawab, serta pengasahan keterampilan. Akibatnya, tema dan topik ‘pelajaran’ berjalan lambat, karena satu topik bisa dibicarakan dan digumulkan bersama selama beberapa kali pertemuan, terutama untuk topik-topik yang menyangkut keterampilan yang agak berbeda dengan kebiasaan.

Sebagai gambaran bagaimana proses berjalannya Support Group, salah satu contoh di bawah ini mungkin dapat menjelaskan: Misalnya kami belajar suatu topik “MENGKOMUNIKASIKAN PERASAAN ANAK.” Tujuannya adalah: bagaimana orangtua dapat mengkomunikasikan perasaan anak ketika dia menyampaikan sesuatu. Maka yang kami lakukan dalam support group adalah membagikan pengalaman kami. Dalam proses berbagi pengalaman, kami menemukan bahwa ternyata kami semua merasa tidak biasa, aneh dan tidak merasa perlu mengkomunikasikan perasaan anak. Lebih daripada itu, kami juga menemukan bahwa kami mengalami kesulitan untuk melabelkan perasaan anak. Kami sudah terbiasa menganggapi cerita anak sambil lalu, serta menyodorkan pemecahan masalah. Kami bahkan menemukan bahwa kami sering menyangkali perasaan-perasaan anak-anak dan bahkan melarang munculnya perasaan tersebut.

Meskipun kami mengalami kesulitan-kesulitan itu, para peserta support group berjanji akan mencoba, yaitu MENGKOMUNIKASIKAN PERASAAN ANAK selama seminggu ke depan. Pada minggu berikut, para peserta menceritakan pengalaman tersebut. Maka muncullah cerita-cerita mulai dari mereka yang mengakui bahwa mereka tetap tidak melakukan karena tidak ingat, mereka yang merasa tidak bisa mengerjakan, sampai kepada mereka yang menemukan reaksi tak terduga ketika mencoba, dan bahkan mereka yang cukup berhasil menenangkan anak ketika mereka mengkomunikasikan perasaan anak. Ini adalah pelatihan awal yang merupakan tahap penting walaupun sulit.

Dalam Parenting Support Group ini, kami menggunakan buku-buku panduan, untuk memudahkan langkah-langkah kami. Buku-buku membantu kami untuk mengerti apa yang perlu dilakukan, dan mengapa begitu. Buku yang sudah selesai kami pakai adalah “How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk” oleh Adele Faber & Elaine Mazlish, Perennial Currents, 2004. Kami menggunakan buku ini sebab sangat praktis, dengan contoh-contoh dan percakapan serta masalah sehari-hari dalam hubungan orangtua dan anak.

Sedangkan dalam dua semester terakhir, sebenarnya kami sedang belajar menggunakan buku, yang ditulis oleh pengarang yang sama, dengan judul “Siblings Without Rivalry”. Kami juga membahas pendidikan seksual oleh orangtua kepada anak, karena dirasakan sangat perlu. Untuk kebutuhan ini, kami menggunakan buku karangan Stanton and Brenna Jones “How and When to Tell Your Kids About Sex”, yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Momentum.

Yayasan Eunike berharap support group semacam ini dapat membantu banyak pesertanya untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga cita-cita awal dari banyak pasangan untuk membangun keluarga yang memuliakan Allah bisa tercapai.